Artikel oleh Claudia Wijaya – Presiden Nasional AIYA

Diterjemahkan oleh Aqsa Suryana – Tim Translator Nasional AIYA

Klik di sini untuk versi Bahasa Inggris.

Sejak 2020, AIYA telah menyelenggarakan konferensi tahunan, Kongres, di Australia dan Indonesia dengan tujuan mempertemukan semua sukarelawan AIYA dari semua provinsi untuk kenalan, ikut workshop (lokakarya) kebudayaan, upskilling untuk meningkatkan kemampuan internal dan ikut serta berbagai macam aktivitas. Tahun ini, kami mengatur ulang konferesi Kongres AIYA agar bisa memaksimalkan waktu semua hadirin. Pada hari Minggu 25 Februari 2024, kami mengadakan hari Perencanaan Strategis dimana setiap portfolio dan setiap Chapter mendapat kesempatan untuk memberi update mengenai apa yang telah mereka capai dalam setahun kemarin ini dan apa yang mereka rencanakan untuk tahun depan. Kongres kami berlangsung pada tanggal 1-3 Maret 2024 di Melbourne, Australia dan 8-10 Maret 2024 di Jakarta, Indonesia. Kongres tahun ini terdiri dari dewan direksi AIYA, presiden setiap Chapter kami, dan para petugas dari tim nasional dan tim Chapter kami yang berbasis di negara bagian dan kota-kota tertentu.

1 – 3 Maret 2024, Melbourne, Australia

Hari pertama Kongres AIYA 2024 jatuh pada hari Jum’at dan konferensi tahun ini diadakan di kampus Clayton di Universitas Monash. Tahun ini, Kongres dimulai dengan sesi pembukaan dan kelas memasak yang dipimpin oleh Bu Ati dari Dapur Indo. Beliau mengajari kami tiga resep makanan Indonesia yaitu martabak telor, bakwan, dan klepon.

“Tak hanya makanannya enak, tapi juga jadi kesempatan pertama yang bagus banget untuk anggota-anggota AIYA agar kami semua, sebagai satu tim, dapat membuat makanan lezat dengan bantuan Bu Ati. Sesi ini tentunya lebih dari hanya memasak, tapi juga tentang penciptaan persahabatan dan kemitraan melalui makanan dan keriangan.” – Lachlan Cropley (Koordinator Kebudayaan AIYA)

Coba lihat Tik Tok Martabak kami disini!

Malam itu, kami menyelenggarakan Networking Night ASEAN-Australia yang terakreditasi sebagai yang pertama dari sekian banyak acara Special Summit ASEAN-Australia pada satu minggu itu. Para pembicara di acara kami berasal dari bidang-bidang berbeda dan mereka memberi perspektif masing-masing mengenai kondisi hubungan ASEAN-Australia pada saat ini dan buat masa depan. Terima kasih kepada para pembicara kami Leigh Howard, Grant Dooley, Trang Nguyen, Laura Burke, Melissa Conely Tyler, Ruth Stewart, Monash Herb Feith Indonesian Engagement Centre and AASYP for the collaboration.


Pada hari Sabtu di pekan itu, para hadirin ikut serta upskilling untuk meningkatkan kemampuan internal spesifik terkait pemasaran, kemitraan dan sponsor, teknis penulisan proposal pendanaan, dan juga solusi internal. Ini semua bertujuan untuk membantu dengan perencanaan acara-acara AIYA buat tahun mendatang serta memberi sukarelawan kami keahlian yang integral agar bisa melaksanakan inisitiaf AIYA. Semua workshop ini semakin dimeriahkan dengan Amazing Race yang seru dan menyenangkan untuk meningkatkan semangat dan sifat kompetitif kita.

Sabtu malam itu diisi dengan acara Indonesian Chill Out Night (malam santai khas Indonesia) yang dipimpin oleh AIYA Chapter di Victoria, Australia dan di-MC oleh aktris lokal Indonesia Miranda Anwar. Chill Out Night terdiri dari berbagai kegiatan seperti permainan, networking, dan tentunya makanan Indonesia. Permainan pada malam ini diantaranya adalah bingo, kahoot, dan undian berhadiah. Ada juga pertunjukan spesial oleh penyanyi dan gitaris Nugraha Saputera.

Hari terakhir di Melbourne adalah final wrap up, penyerahan sertifikat, dan pemutaran film pemenang penghargaan asal Australia ‘The Drover’s Wife’.

8 – 10 Maret 2024, Jakarta, Indonesia

Kongres Jakarta dimulai dengan makan siang di Teras Dharmawangsa di mana kami memberi kata sambutan pembuka dan arahan, lalu kami hadir di Jakarta Amara Creative Centre. Para hadirin ikut serta dalam kelas tari tradisional dan belajar empat tarian asal dari Kalimantan, Papua, Sumatera Barat, dan Riau.

Malam itu dihabiskan di kediaman duta besar Australia dengan Wakil Duta Besar Stephen Scott di mana kami mendiskusikan AIYA, hubungan dan kemitraan Australia-Indonesia, dan visi buat masa depan. Tahun ini kami merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia!

Pada hari Sabtu berikutnya, kami mulai di Monash University BSD di mana Bu Sabina Puspita mengajak kami keliling semua lantai di kampus dan kami juga melihat preparasi Monash University Open Day. Semua workshop AIYA pada hari itu berupa sesi interaktif tentang partnerships dan sponsorship, workshop spesifiktentang komunikasi, dan workshop Aussie Snack Tasting (coba-coba cemilan Aussie) dimana para peserta menebak rasa dan tingkat kadar coklat yang terkandung.

Sabtu itu diakhiri lagi dengan ASEAN-Australia Networking Night yang dimoderasi oleh Stephanie Silalahi. Terima kasih banyak kepada para pembicara kami yang luar biasa! Ibu Anna menerangkan kepada kami mengenai sebetapa penting-nya untuk lanjut kolaborasi dan kerjasama antara Australia dan ASEAN melalui downstreaming business, bertukar ilmu tentang manufaktur kendaraan listik, dan pendanaan. Bapak Luthfi menegaskan penting-nya sejarah dan beliau juga memberi fakta-fakta menarik tentang sistem subak Bali. Bapak Rio Afifudin memberikan wawasan tentang CAUSINDY dan betapa penting-nya itu keterampilan menulis buat memajukan karir kami. Ibu Zurina Moktar memberitahukan kami mengenai ASEAN Young Science Network yang sangat berguna bagi saya dengan jurusan ilmu pengetahuan sosial. Ibu Arumi berbicara tentang komunitas ekonomis ASEAN dan 3 isu utama, yaitu transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, dan pertumbuhan inklusif.

 Hari terakhir kami diadakan di Perpustakaan Nasional. Kami menyelenggarakan suatu workshop spesifik tentang solusi. Disini kami mendiskusikan apa yang bisa kami tingkatkan secara internal dan eksternal, dan juga brainstorming apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi isu-isu ini. Hari ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan ucapan terima kasih kepada tim AIYA.

Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada semua sponsor, pendukung, dan fasilitator yang telah bantu Kongres tahun ini. Kami tidak mungkin dapat menyelenggarakan konferensi sebesar ini di dua negara tanpa dukungan buat organisasi kami di komunitas Australia-Indonesia.

Terima kasih kepada tim penyelenggara Kongres! Terima kasih khusus untuk Andaleeb, Sekar, dan Hapsa, para penyelenggara Kongres kami, Matthew (Direktur Operasional), Bima (Bendahara), AIYA Victoria, AIYA Jakarta, dan semua sukarelawan AIYA yang telah membantu kami sukses menjalani konferensi ini.

Kami sangat menantikan tahun mendatang ini serta semua peluang baru dan menarik yang akan muncul!

Claudia Wijaya
Presiden Nasional AIYA