Language Exchange Lebih Dari Sekadar Belajar Bahasa
Ditulis oleh Argi Afriandi – AIYA Victoria
Disunting oleh Dinda Ichsani – AIYA National Blog Editor
Klik di sini untuk versi Bahasa Inggris.
Salah satu program menarik dari AIYA adalah Language Exchange (LX) yang merupakan program semi-formal pembelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris terhadap pemuda-pemudi Australia dan Indonesia. Program ini dilaksanakan di banyak cabang AIYA di Australia dan Indonesia termasuk di AIYA Victoria yang dilakukan hampir di setiap hari Rabu pukul 6 sore di Kathleen Syme Library and Community Centre.
LX membuka pengetahuan baru tentang Australia dan Indonesia
“Bagi saya pribadi, LX banyak membuka pengetahuan-pengetahuan baru mengenai Indonesia dan Australia. Yang paling saya ingat adalah penjelasan mengenai perbedaan sistem hukum Australia dan Indonesia di mana di Australia, hakim lebih menjadi sebagai seorang pengamat dan pengacara sangat aktif berargumen satu sama lain. Sedangkan di Indonesia, hakim dan jaksa lebih dominan di persidangan dengan memberikan banyak pertanyaan.”, ungkap Argi, salah satu fasilitator dan peserta LX.
Menurutnya, pembahasan perbedaan sistem hukum itu sangat menarik. Ditambah dengan adanya film dokumenter Netflix: Ice Cold yang sedikit membahas hukum di Indonesia. Saat tayangan ini sedang tren di Indonesia pada akhir bulan September, LX juga mengangkat pembahasan film ini dengan berdiskusi tentang bagaimana bingkai media Indonesia dalam kasus ini. Dalam diskusi ini juga dibahas tentang proses hukum di Indonesia, opini masyarakat Indonesia terutama di sosial media, dan teori-teori konspirasi yang banyak beredar.
LX juga membahas topik-topik menarik lainnya, termasuk tentang Suku Pedalaman. Topik ini membahas mengenai suku-suku pedalaman di Indonesia termasuk sejarah dan program-program televisi Indonesia yang berhubungan dengan suku pedalaman. Salah satu hal yang mengejutkan dalam pembahasan ini adalah fakta bahwa salah satu suku pedalaman yaitu Suku Anak Dalam di Jambi menghadapi ancaman penyakit malaria dan kehilangan hutan sebagai tempat tinggal. Pembahasan mengenai suku pedalaman ini membuat sedih peserta LX dan merasa khawatir mengenai isu ini.
Topik menarik lainnya adalah pembahasan mengenai “hantu” yang terdapat di Indonesia. Pembahasan tentang hantu ini menarik banyak perhatian peserta LX. Pada topik ini, peserta LX mempelajari nama-nama hantu, mitos dan fakta di balik cerita horor dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah pembahasan sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa munculnya cerita hantu perempuan dalam masyarakat seperti Sundel Bolong merupakan upaya untuk mengurangi kejahatan pada malam hari terutama terhadap perempuan.
Selain itu, banyak sekali topik-topik menarik lainnya di LX AIYA Victoria seperti menonton film pendek, membuat “Pantun”, membahas makanan tradisional, mempelajari pemilihan umum di Indonesia, belajar bahasa daerah, penampilan multilingual poetry oleh Ibu Yacinta Kurniasih, penampilan Monologue Topeng DAM oleh Wawan Sofwan, dan lainnya.
LX mempererat hubungan antara pemuda Australia dan Indonesia
Selain menyajikan pembahasan tentang berbagai topik menarik tentang kedua negara, LX juga menjadi tempat untuk bersosialisasi antara pemuda. Salah satu topik LX adalah “pasar malam” di mana peserta LX belajar tentang pasar malam yang ada di Indonesia, kemudian berkunjung dan jalan-jalan menikmati pasar malam di Queen Victoria Market. Selain itu, biasanya setelah pertemuan LX, para peserta akan makan malam bersama di restoran Indonesia di Melbourne. Annabelle, salah seorang fasilitator dan peserta LX tahun 2023 mengungkapkan bahwa LX memperkuat hubungan pertemanannya dengan pemuda Indonesia. LX juga membuat dirinya banyak mencoba makanan-makanan Indonesia.
“Saat saya bergabung dengan AIYA, saya tidak tahu apa yang diharapkan dari LX selain peningkatan kemampuan bahasa. Setelah setahun di LX, saya menjalin banyak persahabatan yang kuat dan mendapatkan apresiasi yang lebih mendalam terhadap Indonesia. LX adalah tempat yang bersahabat dan nyaman di mana saya menjadi lebih melek budaya Indonesia dan Australia. Saya senang belajar tentang budaya pop Indonesia, identitas dan stereotip daerah serta mencoba makanan baru di restoran Indonesia dekat LX.”, kata Annabelle.
LX juga merupakan tempat bersosialisasi pemuda Australia dan Indonesia dengan melakukan kerjasama program antar chapter AIYA. Di tahun 2023, AIYA Victoria bersama dengan AIYA NTT menyelenggarakan LX dengan tema pariwisata. AIYA Victoria menjelaskan mengenai pariwisata populer yang terdapat di Victoria dan AIYA NTT menjelaskan mengenai berbagai tempat pariwisata terbaik di Nusa Tenggara Timur.
Pada akhirnya, LX tidak hanya menjadi wadah untuk pemuda pemudi belajar bahasa Indonesia, namun juga belajar mengenai budaya, hukum, politik, lingkungan dan isu-isu menarik lainnya. LX juga menjadi tempat untuk membentuk pertemanan antar pemuda Australia dan Indonesia. Jadi untuk kamu yang berada di Melbourne dan sekitarnya, jangan lupa untuk datang ke acara LX. Acara LX tahun 2024 juga akan dilaksanakan secara hybrid untuk anggota AIYA yang berada di Victoria namun jauh dari Melbourne supaya semua anggota AIYA Victoria bisa bergabung LX. Untuk info lebih lengkapnya, follow Instagram AIYA_Victoria dan Facebook Australia-Indonesia Youth Association – AIYA Victoria.