AIYEP: Belajar dan Berbagi Filosofi Hidup
AIYEP yang merupakan singkatan dari Australia Indonesia Youth Exchange Program alias Program Pertukaran Pemuda Australia adalah program kerjasama Pemerintah Indonesia dan Australia di bawah tanggung jawab Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Department of Foreign Affair and Trade (DFAT). Di Indonesia, pelaksanaan program dikoordinir oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan juga Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI); sedangkan di Australia ada Australia Indonesia Institute (AII) dan The Communication Network (TCN). AIYEP dikenal dengan tema utamanya tentang profesionalitas dimana 18 peserta Indonesia dan 18 Australia terpilih beri kesempatan untuk menggali pengalaman di dunia kerja di kedua negara tersebut. Dalam kurun waktu empat bulan pelaksanaanya, program ini dibagi dalam dua fase yakni fase Australia dan dilanjutkan dengan fase Indonesia yang masing-masing fase dibagi menjadi fase desa dan fase kota.
AIYEP untuk periode 2014/2015 dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2014 sampai dengan 12 Februari 2015. Pada periode ini, AIYEP untuk fase Australia dilaksanakan di Australia Barat dimana Perth sebagai fase kota, dan Margaret River sebagai fase desa. Sedangkan untuk fase Indonesia, program ini dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya di kota Banjarmasin dan di Desa Mattone.
Seperti yang sudah diungkapkan di atas, tema utama dari AIYEP adalah tentang dunia kerja. Oleh karena itu, salah satu kegiatan utama di program ini adalah kerja magang. Para peserta diberi kesempatan untuk kerja magang di kantor-kantor maupun institusi-institusi yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat dan juga keterampilan para peserta. Beberapa contoh untuk periode 2014/2015, peserta dengan latar belakang pendidikan, minat dan bakat di dunia pendidikan mendapatkan kesempatan magang di sekolah dan universitas, sedangkan untuk yang berlatar pendidikan di komunikasi dan hukum berkesempatan untuk magang di Kantor Berita, Surat Kabar dan Lembaga Hukum.
Kegiatan utama lainnya antara lain adalah tinggal bersama keluarga angkat, penampilan budaya, dan pengembangan masyarakat. Selama menjalani fase kota dan desa di Australia dan Indonesia, para peserta tinggal bersama penduduk asli dari masing-masing negara sebagai keluarga angkat. Melalui keluarga angkat ini, peserta bisa belajar budaya atau gaya hidup dari penduduk asli di dua negara tersebut. Tidak menutup kemungkinan, beda keluarga angkat beda pula gaya hidup dan budayanya. Dalam kesempatan tersebut, kita pun belajar untuk beradaptasi dan membangun komunikasi yang baik dengan lingkungan di sekitar kita sehingga kita bisa menjalin hubungan yang baik pula dengan keluarga angkat.
Tidak hanya belajar dan terus belajar, AIYEP juga memberikan kesempatan kita untuk bisa berbagi dengan lingkungan di sekitar kita. Penampilan budaya merupakan salah satu cara kita untuk bisa berbagi dengan para siswa-siswa di sekolah. Kita menampilkan beberapa tarian daerah dan juga medley yang merupakan gabungan dari lagu-lagu daerah Indonesia dan juga beberapa lagu dari Australia. Dengan penampilan budaya, kita mengenalkan budaya Indonesia dan Australia. Kita juga ingin menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah hambatan buat kita utuk bisa bersahabat dan menjalin hubungan baik. Perbedaan di antara kita itulah yang memberikan warna dalam hidup yang bisa memperindah hidup kita. Dan dengan hal ini, kita bisa lebih menghargai perbedaan sebagai keindahan dan kelebihan.
Kegiatan berbagi yang lainnya adalah pengembangan masyarakat (community development) yang hanya dilaksanakan di fase desa di Indonesia. Dalam waktu tiga minggu kita tinggal di desa Mattone, kita mengadakan beberapa program yang bisa mendukung pembangunan desa tersebut. Program-program tersebut bergerak dalam berbagai bidang seperti pendidikan, olahraga, kesehatan, pariwisata, ekonomi dan lingkungan. Dengan mengumpulkan semua gagasan, keterampilan dan juga kemampuan kita, kita bekerja bersama dengan warga desa untuk mensukseskan program yang kita buat. Dari program-program tersebut, kita bisa menghasilkan beberapa program berkelanjutan yang pelaksanaannya akan dilanjutkan oleh warga desa setelah para peserta AIYEP meninggalkan desa. Hal ini menjadi prestasi tersendiri buat kita semua sebagai peserta AIYEP sekaligus pelaksana program pengembangan masyarakat.
Belajar dan berbagi itulah filosofi hidup yang kita dapatkan dari AIYEP. Banyak hal yang kita bisa pelajari, dan banyak kesempatan juga buat kita untuk bisa berbagi dengan sesama. Melalui AIYEP juga kita mempunyai banyak keluarga dan sahabat yang akan selalu dekat dengan kita meskipun harus terpisah oleh jarak. AIYEP membuat kita terikat secara emosional yang akan membuat kita selalu rindu dengan keluarga angkat dan sahabat kita. Terima kasih AIYEP, terima kasih pada semua orang yang sudah kita temui selama program karena dari kalian semua kita belajar banyak hal. Semoga hubungan baik yang sudah terjalin di antara kita semua bisa membawa manfaat dan kebaikan untuk kita sebagai individu dan juga untuk Bangsa dan Negara.
Peserta AIYEP 2014/2015