Hani Nusantari: Wanita Inspiratif dan Kontribusinya untuk Hubungan Australia-Indonesia
Artikel oleh Maddie Crothers – AIYA National Blog Editor
Diterjemahkan oleh Adolf Richardo – AIYA National Translation Team
Klik di sini untuk versi Bahasa Inggris.
Dalam rangka menyambut Hari Perempuan Internasional, kami ingin menyoroti jejak Hani Nusantari, seorang pemimpin inspiratif yang mempromosikan konservasi dan pendidikan kelautan di pedesaan Indonesia dan Australia. Beliau adalah co-CEO JARI Foundation, sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) konservasi laut lokal yang berbasis di Lombok, Indonesia. JARI Foundation bertujuan untuk mendukung pelestarian ekosistem laut yang terancam melalui penelitian, konservasi, ekowisata, pendidikan dan pengembangan masyarakat lokal. Ibu Hani Nusantari memiliki segudang pengalaman internasional, termasuk sejumlah kursus jangka pendek dan jangka panjang di Australia, Selandia Baru, Jepang, Fiji dan Amerika Serikat mengenai pendidikan dan konservasi laut.
Tentang Hani Nusantari
Hani lahir di Sumatera Selatan dan besar di Kalimantan Timur. Cita-citanya untuk menjadi ahli biologi kelautan dimulai pada usia 13 tahun ketika ia memperoleh sertifikat menyelam perairan terbuka melalui program di sekolahnya. Demi mengejar mimpinya menjadi ahli biologi kelautan, Hani pindah ke Maluku, Indonesia Timur untuk mengambil gelar Sarjana Ilmu Kelautan di Universitas Pattimura: satu dari enam universitas yang menawarkan gelar tersebut di tahun 1988. Di sinilah Hani bertemu masa depannya: suaminya, Pak Bun, dan bersama-sama mereka pindah ke Lombok dan mendirikan JARI Foundation.
Hani termotivasi untuk melanjutkan studi di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup setelah melihat bahwa anak-anak Indonesia kurang memiliki pengetahuan tentang ekosistem terumbu karang di tempat mereka tinggal. Setelah mengetahui tentang beasiswa ke Selandia Baru, Hani mencoba mendaftar beasiswa tersebut. Setelah gagal di tahun pertama, ia mendaftar kembali dan akhirnya terpilih sebagai salah satu dari sepuluh sarjana untuk menyelesaikan Magister Pendidikan Lingkungan dan Diploma Pascasarjana Pendidikan Sains di Universitas Waikato. Di Selandia Baru, Hani hamil anaknya yang kelima. Pembimbingnya memberikan jadwal yang ketat untuk memastikan Hani dapat memenuhi tenggat waktu studi saat kehamilannya. Berkat tekad dan dukungan suami serta anak-anaknya, ia mendapat kepercayaan dari pembimbingnya. Hani berhasil lulus dan membesarkan anaknya di Selandia Baru hingga ia berusia enam bulan.
Hubungan dengan Australia
JARI Foundation memiliki hubungan yang erat dengan Australia, mengingat posisinya sebagai salah satu mitra Australia Aid Volunteers Program. Sejak 2023, JARI Foundation telah menampung sembilan relawan dari program tersebut. Baik bagi relawan maupun kedua organisasi, kemitraan ini saling menguntungkan dalam bidang pendidikan dan pertukaran budaya.
JARI Foundation juga berhasil menerima hibah Australian Aid karena inisiatifnya yang bertajuk ‘Women for Marine Conservation’. Proyek ini memberikan kesempatan kepada perempuan untuk belajar dan berkontribusi terhadap konservasi laut. Pertama, strategi ini bertujuan untuk memberikan kemandirian dan otonomi bagi perempuan di kota-kota nelayan pedesaan. Kedua, strategi ini menerapkan nilai-nilai Islam: bahwa sekolah pertama bagi anak-anak adalah ibu mereka. Idenya adalah anak-anak akan mendapatkan manfaat ketika perempuan mewariskan pengetahuan mereka tentang konservasi laut kepada generasi muda.
Tidak hanya masyarakat lokal, Hani juga ingin berkontribusi bagi masyarakat internasional. Beliau telah membantu memperkenalkan para guru di St Joseph’s Catholic Primary School di Crib Point, Victoria, ke sekolah dasar lokal Indonesia, SDN 3 Sugian di Lombok Timur. Setelah itu, Our Lady of Fatima di Rosebud, Victoria meminta inisiatif serupam, dan JARI Foundation menghubungkan sekolah tersebut dengan SDN 8 Sugian, juga di Lombok Timur. Kini, para guru di sekolah-sekolah tersebut melakukan pertukaran dua kali setahun, dimana Bu Hani akan pergi ke Australia dan mengajar konservasi laut, dan guru-guru dari Australia akan datang ke Lombok. Putri Hani juga mendukung proyek ‘sister school’ tersebut, yang memotivasinya untuk pindah ke Australia. Saat ini, ia tinggal di Australia dengan Working Holiday Visa dan terus mendukung sekolah-sekolah mitranya.
JARI Foundation juga telah memberikan kesempatan magang jangka panjang kepada tiga penerima Australian New Colombo Plan Scholarship di Mataram, Lombok, di mana ketiga pelajar tersebut mempunyai kesempatan untuk belajar dan berkontribusi pada program pendidikan ekosistem, pemberdayaan perempuan, dan praktik konservasi di wilayah Sumbawa.
Masa depan JARI Foundation
Visi Hani adalah menjadikan JARI Foundation sebuah yayasan mandiri dengan mengembangkan operasional pariwisata yang kuat sebagai bagian dari LSM tersebut. Di masa pandemi, JARI Foundation menghadapi tantangan yang sangat berat. Hani sebelumnya telah membeli perahu untuk pariwisata yang akan membawa masyarakat ke pesisir Sumbawa dan mendidik pengunjung tentang konservasi laut; namun, COVID-19 praktis menghentikan semua rencana tersebut. Perahu tersebut akhirnya terpaksa dijual karena masalah biaya perawatan. Namun, baru-baru ini Hani melakukan perjalanan ke Australia sebagai penerima beasiswa ustainable Tourism Management Short Course dari Universitas Griffith, di mana ia mengunjungi destinasi wisata di Australia dan belajar dari para pemimpin di bidang pariwisata berkelanjutan. Terinspirasi oleh pengalaman ini, Hani bertujuan untuk membangun kembali proyek ekowisata bahari berbasis masyarakat dan memastikan penduduk setempat berpartisipasi aktif dalam pengembangannya.
Tantangan lain yang dihadapi JARI adalah gempa bumi besar yang melanda Lombok pada tahun 2018. Gedung tempat organisasi tersebut mengadakan pertemuan dengan penduduk setempat untuk pengembangan masyarakat dan penelitian hancur dalam bencana tersebut. Sebuah akun GoFundMe telah dibuat oleh seorang relawan Australia untuk menggalang dana guna membangun kembali gedung ini untuk mendukung penelitian dan pendidikan yang berkelanjutan.
Karya Hani Nusantari merupakan bukti dampak positif pendidikan internasional dan hubungan antara Australia dan Indonesia. Satu nasihat Hani kepada para pemimpin perempuan muda adalah “percayalah pada diri sendiri bahwa Anda dapat mencapai tujuan Anda, dekatkan diri Anda dengan mentor, kolega dan teman yang akan mendukung dan mendorong pencapaian Anda, dan bangunlah jaringan untuk belajar dan menghormati berbagai budaya dan kepercayaan”.